Selasa, 07 Maret 2017
SUMPAH PERAWAN RATU KALINYAMAT
Puisi Kartika Catur Pelita//
Jangan selalu kau ungkit tapa wudaku/Jangan kau berpikir mesum bila aku telanjang seperti bayi belajar mberangkang/Jangan kau anggap aku perempuan sundal yang gatal mencari lelaki untuk dijadikan pengganjal birahi binal//
/Ingat, aku masih perawan ketika bersanding dengan Kangmas Hadlirin di pelaminan permata ranjang permadani sutra/ Ramaku, Kanjeng Sultan Trenggana mencari lelaki linuwih, yang pantas jadi garwaku/ Tak hanya wasis mengolah asmara di ranjang, tapi juga brilian mengadu otak dan siasat, bertahan pada kehidupan yang terkadang tak memihak pada kebenaran//
/Ingat kisah tentang Aryo Penangsang yang menuntut hak/
/Ingat cerita guru yang tak adil/ Sunan Kudus yang emban cinde, emban siladan/
/Ingat derita perempuan yang kehilangan suami dengan cara nista dan ganjil/
/Aku, Ratu Kalinyamat bersumpah perawan: Tapa wuda sinjang rambut/ Ingsun ora pisan-pisan jengkar saka tapa ingsun yen durung iso adus keramas getihe. lan keset jembule Aryo Penangsang//
/(Tapa Wuda)Tapa wudaku bukan balas dendam semata/
/(Tapa Wuda)Tapa wudaku mohon ampun atas dosa-dosa/
/(Tapa Wuda)Tapa wudaku mendamba petunjuk Sang Pencipta/
/(Tapa Wuda)Tapa wudaku merenungi diri, bahwa hidup kosong dan manusia keranjang dosa//
Kota Ukir, 11 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar